Bahaya Kejahatan Internet Pada Anak, Tanda, dan Pencegahannya
Penggunaan internet memang sangat membantu pada kehidupan sehari-hari. Mulai dari sekedar mencari informasi mengenai hiburan, selebritis, resep, dan lainnya. Internet pun bisa dimanfaatkan untuk bisnis dengan membangun bisnis toko online misalnya. Karenanya tidak sedikit yang orang atau komunitas yang berusaha untuk mengenalkan internet kepada masyarakat awam, seperti yang dilakukan oleh sekelompok blogger Cirebon yang berusahan mengedukasi warga Cirebon untuk memanfaatkan internet Cirebon sehingga menguntungkan.
Meski begitu, internet juga tidak serta merta merupakan tempat yang aman tanpa bahaya yang mengintai. Dengan semakin mudah dan internet tercepat semua dapat diakses dengan mudah dan dimana saja. Bila tidak digunakan dengan tepat, internet bisa berakibat buruk terutama pada anak-anak dan remaja. Apalagi, seperti yang kita tahu, saat ini anak-anak usia sekolah dasar pun sudah dengan leluasa mengakses internet, baik menggunakan perangkat komputer di rumah maupun dengan menggunakan ponsel atau smartphonenya.
Kemudahan mengakes internet oleh anak-anak ini bisa berakibat buruk karena anak-anak, terutama yang masih duduk di sekolah dasar, masih belum mengerti benar mengenai baik dan buruk sehingga bisa dengan mudah diperalat atau bahkan menjadi korban kejahatan di dunia internet atau cyber crime. Kejahatan ini pun tidak hanya mengincar anak-anak kecil namun juga para remaja atau ABG (anak baru gede). Cyber crime ini memiliki banyak bentuk, misalnya saja child pornography dan cyber bullying.
Sebagai orang tua hal ini tentunya sangat meresahkan. Apalagi, kita tentunya tidak mungkin mengawasi anak selama 24 jam. Namun, ada beberapa hal yang bisa menjadi “alarm” bagi para orang tua atas kemungkinan putra atau putrinya menjadi korban kejahatan online.
• Mulailah merasa curiga bila menemukan hal ini terjadi pada anak kita:
• Anak mulai menghabiskan waktu untuk online terutama pada malam hari.
• Ada pornografi di komputer/laptop/ponsel anak.
• Anak menerima menelepon atau menerima panggilan telepon dari orang/nomor yang tidak kita kenal.
• Anak tiba-tiba menerima email, paket atau kiriman barang dari seseorang yang tidak kita kenal.
• Anak dengan cepat mematikan layar komputer ketika kita masuk ke dalam kamarnya.
• Anak mulai menarik diri dari keluarga.
• Anak menggunakan akun online milik orang lain.
Bila tanda-tanda tersebut terdapat pada anak kita, maka sebaiknya segera lakukanlah langkah preventif, dengan cara:
1. Berbicara pada anak mengenai risiko kejahatan yang ada di internet. Sehingga anak bisa lebih berhati-hati saat browsing di internet.
2. Minta anak untuk menceritakan apa saja yang dilakukannya saat browsing internet.
3. Pasang parental control pada komputer atau laptop anak. Ini untuk menghindari anak membuka website-website yang tidak sesuai dengan usianya.
4. Awasi penggunaan sosial media, jangan biarkan anak bermain di media sosial tanpa pendamping. Perhatikan dengan siapa saja ia melakukan interaksi di medi sosial.
5. Jangan ketinggalan informasi seputar informasi sosial media.
6. Bila perlu, taruhlah komputer di ruang tamu sehingga kita bisa mengawasi penggunaan internetnya. (raw)
Pingback: Mengatasi Penyalahgunaan Warung Internet Klaten
Orangtua lah yang seharusnya mengenalkan internet pada anak, bukan orang lain. Mengenalkan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan penggunaan internet. Karena itu, orangtua terlebih dahulu harus ‘melek’ media dan tidak gaptek.