Beer! The Musical: Panggung Ala Broadway di Bar

Broadway StreetBar identik sebagai tempat untuk jual minuman alkohol. Namun, bagaimana jadinya jika bar dijadikan sebagai panggung musikal ala broadway? Dalam rangkaian seri “Musicals in Real Life”, pementasan keenam yang diproduksi oleh Charlie Todd ini mengambil bar sebagai panggung mereka. Charlie Todd sendiri merupakan pendiri grup Improve Everywhere yang dibentuk pada tahun 2001 dengan misi untuk membuat sebuah drama situasional yang terjadi di tempat-tempat umum. Supermarket, food court, bahkan restoran, sudah pernah ‘diubah’ menjadi panggung pementasan oleh mereka. Kali ini, mereka memilih bar sebagai tempat pementasan dan bekerja sama dengan NY State Brewers Association untuk melancarkan proses produksi.

Houston Hall, sebuah bar yang terletak di Manhattan, menjadi lokasi yang akan menjadi panggung pertunjukan mereka pada Maret lalu. Dengan konsep open space dan pencahayaan yang terang, ditambah puluhan meja panjang yang berjajar, Houston Hall merupakan lokasi yang sangat strategis untuk sebuah pementasan. Kamera-kamera diletakkan di beberapa tempat tersembunyi sehingga tidak menimbulkan kecurigaan. Para pemain pun sejak awal sudah berbaur dengan para pengunjung bar. Pertunjukan dimulai ketika salah seorang pemain menghampiri meja bar dan tiba-tiba saja menyanyi dengan iringan musik. Kejadian ini berhasil memancing perhatian para pengunjung bar yang saat itu sedang ramai. Pemain lain pun satu demi satu mulai mengikuti alur pertunjukan dan menyanyi secara bergantian seperti pertunjukan musikal di broadway.

Pertunjukan Beer! The Musical berlangsung selama empat menit dan melibatkan setidaknya dua belas orang pemain. Para pemain ini ada yang berperan sebagai pengunjung, waitress, bahkan pegawai bar yang seolah sedang melakukan isi ulang bir dengan tong-tong penyimpanan bir. Mereka juga memiliki warna suara yang berbeda-beda sehingga ketika menyanyi, suara mereka menimbulkan hamonisasi melodi yang indah. Seluruh pengunjung pun tampaknya sangat menikmati pertunjukan meski mereka belum bisa menebak apa yang sedang terjadi di bar tersebut.

Ketika pertunjukan berakhir, semua pemain kembali ke tempat masing-masing dan bertindak seolah tidak terjadi apa-apa. Pengunjung pun menghadiahi mereka dengan tepuk tangan dan komentar-komentar positif karena telah menampilkan pertunjukan yang tidak terduga. (Tr)

Erick

Saya seorang yang sedang belajar menulis dan saat ini sedang mempelajari dunia digital

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.