Kenali Modus Penipuan Investasi

penipuan investasiSetiap orang yang menginvestasikan keuangannya pastilah ingin mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Apapun jenis investasinya, jika termasuk ke dalam investasi menguntungkan maka mereka akan tertarik untuk mengikutinya. Bahkan, tidak jarang dari mereka yang rela untuk mengajukan pinjaman demi investasi ini. Apalagi, jika lembaga jasa investasi yang menawarkan produk ini pintar dalam mempromosikan produk investasinya, para investorpun bisa tanpa ragu menginvestasikan dananya dalam jumlah besar demi mendapatkan keuntungan.

Mengharapkan keuntungan saat berinvestasi memang hal yang sangat wajar, namun jangan sampai karena berharap memperoleh keuntungan besar hingga kita tidak waspada dan justru menjadi korban penipuan. Nah, untuk menghindarkan kita agar tidak menjadi korban penipuan, yuk kenali beberapa modus penipuan dalam investasi:

  • Biasanya, lembaga ini tidak langsung membawa kabur uang investor begitu saja. Para investor ini akan diajak bergabung untuk menginvestasikan uangnya, sebagai tahap awal dan percobaab, investor ini akan berinvestasi dalam jumlah kecil terlebih dahulu. Hingga beberapa waktu kemudian dan mulai banyak investor yang mempercai lembaga ini dan menginvestasikan uang dalam jumlah lebih besar. Bahkan, banyak juga dari para investor ini yang mempromosikan lembaga investasi ini pada kerabatnya. Saat inilah, ketika jumlah dana yang masuk dirasa sudah cukup besar dan menguntungkan, lembaga investasi secara perlahan mulai menghindari investor dan akhirnya menghilang begitu saja. Cukup sulit untuk mengidentifikasi lembaga investasi yang seperti ini, karena banyak juga yang bisa bertahan hingga tahunan sebelum akhirnya menghilang begitu saja.
  • Pernah mendengar istilah “Tipuan Piramida” atau “Pyramid Scheme”? Sistem kerja dari penipuan ini terlihat seperti MLM, namun perbedaannya yaitu biasanya tidak ada produk yang dijual. Misalnya ada seorang investor “A” yang sudah berinvestasi dalam sistem ini senilai Rp. 300.000,-. Untuk mendapatkan keuntungan investor tersebut harus mencari investor lain. Misalnya, investor “A” tersebut berhasil mendapatkan investor lain, yaitu “B”, “C”, dan “D” dan masing-masing berinvestasi sejumlah Rp. 300.000,-. Dari dana yang disetorkan oleh investor “B”, “C”, dan “D”, akan ada beberapa persen yang masuk ke dalam rekening investor “A”, dan sisanya masuk ke dalam sistem investasi. Sama seperti investor “A”, untuk mendapatkan keuntungan, investor “B”, “C”, dan “D” juga harus mencari investor lain untuk berada di bawahnya. Jika kita gambarkan secara keseluruhan sistem kerja investasi ini, maka kita akan melihat bahwa uang yang menjadi keuntungan para investor ini didapatkan dari uang yang diinvestasikan oleh investor di bawahnya, dan keuntungan terbesar akan dimiliki oleh pemilik sistem, meskipun mereka tidak mengusahakan apapun.

Kedua modus tersebut adalah yang paling sering terjadi saat ini, namun masih ada juga beberapa modus penipuan lainnya. Jadi, selalu waspada saat berinvestasi, untuk investasi menguntungkan. (Vita)

Erick

Saya seorang yang sedang belajar menulis dan saat ini sedang mempelajari dunia digital

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.