Mencegah Tindak Kekerasan pada Anak Di Sekolah
Setiap anak, berhak untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik. Namun, biaya pendidikan yang semakin tinggi membuat banyak keluarga yang harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya. Bagi sebagian orang, memilih untuk menggunakan Asuransi Pendidikan untuk mempersiapkan biaya pendidikan putra putrinya di masa depan. Asuransi ini, dianggap sebagai tabungan masa depan bagi sang anak agar beban orang tua untuk membiayai pendidikan anak di masa depan sedikit berkurang.
Selain mempersiapkan biaya pendidikan, menentukan sekolah bagi sang anak merupakan masalah yang cukup rumit bagi orang tua. Apalagi, kondisi saat ini dimana banyak sekolah yang seharusnya memberi contoh yang baik pada siswanya, justru harus terlibat masalah akibat melakukan tindak kekerasan pada siswanya. Tentunya, tidak ada orang tua yang ingin anak-anak kesayangannya bersekolah di sekolah seperti itu. Selain dapat berbahaya bagi anak, tindak kekerasan yang terjadi di sekolah tentunya dapat memberikan efek yang sangat buruk bagi sang anak. Anak akan dipaksa untuk memilih, apakah ia menjadi korban atau pelaku kekerasan.
Tidak mudah untuk mengetahui apakah terjadi tindak kekerasan atau tidak dalam sebuah sekolah. Hal ini wajar, karena berkaitan dengan nama baik sekolah itu sendiri dan seluruh orang yang terlibat di dalamnya. Namun, sebagai orang tua ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi tindak kekerasan atau tidak di sekolah sang anak.
- Biasakan anak untuk bercerita pada orang tua
Biasakanlah anak untuk menceritakan berbagai hal yang dialaminya pada orang tua. Dengan membiasakan hal ini, orang tua akan lebih dapat memahami sang anak dan anak pun akan lebih terbuka pada orang tua. Orang tua akan lebih mudah untuk mengawasi berbagai hal yang terjadi pada anak, dan akan lebih mudah mengetahui ketika terjadi suatu perubahan pada anak.
- Perhatikan perubahan pada anak
Anak yang terlibat dalam tindak kekerasan (baik korban maupun pelaku) biasanya akan mengalami perubahan. Perubahan ini terjadi pada perilaku dan fisik. Pada korban, perubahan fisik yang terjadi biasanya adalah mulai timbulnya bekas-bekas luka penganiayaan di tubuhnya, dan perubahan perilaku biasanya ditandai dengan anak menjadi lebih pendiam dan sensitif terhadap berbagai hal. Sementara, pada pelaku kekerasan hal yang paling terlihat adalah perilakunya yang akan terlihat lebih keras dan kasar.
Saat menemukan bahwa terdapat tindak kekerasan pada sekolah sang anak, sebaiknya segera ambil tindakan dengan memindahkan sang anak dari sekolahnya. (Yv)