Mengenal Istilah Brain Damage
Mungkin belum banyak yang mengenal istilah ini, meskipun sebenarnya brain damage ini bisa saja sudah banyak terjadi di sekitar kita. Bahkan mungkin, ada beberapa orang yang sudah memanfaatkan asuransi kesehatan miliknya untuk biaya pengobatan masalah kesehatan ini. Meskipun begitu, kalau melihat arti dari istilah ini, tentunya secara garis besar kamu sudah tahu dong maksud dari brain damage ini?
Brain damage, “brain = otak” dan “damage = kerusakan”, artinya jika kita gabungkan brain damage adalah kondisi dimana terjadi kerusakan pada otak. Atau lebih tepatnya lagi, menurut situs webmd, brain damage ini adalah suatu cedera yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak. Jadi, apakah brain damage ini adalah sebuah penyakit? Bisa dikatakan seperti itu, namun ini adalah bentuk umumnya. Agar lebih jelas, berikut ini adalah penjelasannya yang diambil dari situs webmd.
Brain damage atau brain injury ini adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang mengalami masalah pada sel otaknya akibat sebuah penyakit, seperti tumor otak, trauma otak akibat kecelakaan, stroke, dan beberapa jenis penyakit lainnya. Ada satu hal yang harus dipahami, yaitu brain damage pasti menyebabkan head injury, namun tidak semua head injury menyebabkan brain damage. Misalnya saja, pada kondisi seseorang yang terjatuh dari sepeda dan mengalami benturan pada kepalanya.
Artinya, orang tersebut mengalami head injury, namun belum tentu mengalami brain damage. Sebab, jika benturan tersebut hanya menyebabkan timbulnya memar, benjolan atau goresan pada kepala, maka hal ini tidak akan menyebabkan kerusakan sel otak. Namun, jika benturan tersebut cukup keras dan mengenai bagian otak, meskipun tidak terlihat adanya luka luar, hal ini termasuk kategori brain damage.
Memang, brain damage ini sering kali tidak terlihat dari luar pada saat terjadinya kecelakaan. Inilah yang menyebabkan penanganan ketika brain damage terjadi ini sering terlambat. Misalnya saja pada kasus pendarahan otak akibat adanya pembuluh darah yang pecah, jika darah yang mengalir ini terjadi sedikit demi sedikit, maka efek yang ditimbulkan tidak akan tampak. Efeknya baru terlihat nanti ketika darah sudah memenuhi otak, dan biasanya jika sudah seperti ini akan berbahaya bagi nyawa si penderita. Seandainya dapat selamatpun, bisa berdampak pada kerusakan salah satu sel otak permanen. (Vita)