Mengenal Istilah Stillborn Baby

Konsultasi KehamilanMungkin tidak banyak orang yang mengenal istilah stillborn baby. Bahkan, saat calon orangtua melakukan konsultasi kehamilan kedua istilah inipun jarang disebutkan oleh dokter kandungan. Padahal, istilah ini merupakan sesuatu yang sangat menyedihkan dan ditakuti oleh banyak calon orangtua.

Stillborn Baby merupakan istilah yang umum digunakan pada kondisi seorang calon ibu yang mengalami keguguran, pada masa kehamilannya memasuki usia 24 minggu (6 bulan) atau lebih. Kondisi ini memang jarang terjadi, karena keguguran umumnya terjadi pada masa awal kehamilan yaitu trimester pertama usia kandungan. Calon orangtua yang mengalami kondisi ini biasanya akan mengalami kesedihan yang lebih besar dibandingkan dengan keguguran yang dialami pada masa awl kehamilan. Apalagi, jika hal ini terjadi pada saat kandungan memasuki usia 9 bulan, dan orangtua hanya tinggal menunggu beberapa saat lagi untuk melihat kelahiran anak mereka.

Kondisi ini bisa disebabkan karena berbagai hal, misalnya saja seperti plasenta yang bekerja tidak sempurna, faktor genetik, kesehatan dan gaya hidup calon ibu, usia calon ibu, dan infeksi virus atau bakteri. Banyak dari calon ibu yang mengalami stillborn baby ini tidak merasakan gejala yang aneh atau merasakan sakit saat mengalami hal ini. Biasanya, hal ini terdeteksi ketika sang calon ibu merasakan bahwa tidak ada pergerakan pada bayi yang berada dalam kandungannya hingga memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan memeriksa detak jantung bayi menggunakan sebuah alat, dan jika dokter tidak mendengar adanya detak jantung maka akan dilakukan pemeriksaan selanjutnya dengan ultrasound.

Dengan menggunakan alat ultrasound ini, akan dikonfirmasikan dengan pasti apakah calon ibu tersebut mengalami stillborn baby atau tidak. Jika diketahui calon ibu mengalami hal ini, melalui pemeriksaan ini akan dapat diketahui perkiraan penyebab meninggalnya bayi dalam kandungan. Namun, jika calon ibu ingin mengetahui informasi yang lebih pasti melalui penyebabnya, maka calon ibu dapat melakukan pemeriksaan darah dan kromosom. Hal ini sangat penting, untuk mencegah kemungkinan calon ibu mengalami masalah yang sama pada kehamilan selanjutnya.

Setelah seorang calon ibu dipastikan mengalami stillborn baby, maka selanjutnya ada proses melahirkan bayi tersebut. Pada beberapa kasus, dokter tidak mengijinkan adanya penundaan untuk proses melahirkan ini, dikarena alasan kesehatan. Namun, ada beberapa yang diijinkan melakukan penundaan hingga calon ibu benar-benar siap. Meskipunbegitu, dokter akan memantau kondisi kesehatan calon ibu tersebut untuk memastikan bahwa penundaan ini tidak akan mengganggu kesehatan calon ibu. (Yv)

Erick

Saya seorang yang sedang belajar menulis dan saat ini sedang mempelajari dunia digital

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.