Meriahnya Festival Layang-Layang di Bali
Bila Anda berlibur ke Bali atau tengah menginap di hotel di Bali pada bulan Juli, maka Anda berkesempatan untuk menyaksikan festival unik di sana, yakni Festival Layang-Layang Bali. Berbeda dengan festival layang-layang lainnya yang biasanya diadakan sebagai ajang untuk menyalurkan hobi atau mengadu layangan, maka festival layangan di Bali ini merupakan festival dengan unsur religious di dalamnya.
Layang-layang sendiri pun telah menjadi tradisi dalam kehidupan sebagian besar masyarakat Bali. Hobi bermain layang-layang banyak digemari oleh banyak kalangan di Bali, mulai dari pria, wanita, anak-anak, hingga orang tua. Selain unsur hobi, layang-layang juga memiliki makna religius bagi masyarakat Bali. Permainan layang-layang memiliki makna persembahan kepada Dewa Rare Angon, dewa pelindung persawahan Bali yang dipercaya turun ke Bumi diiringi dengan tiupan seruling pertanda untuk memanggil angin. Festival layang-layang tahunan yang pertama kali pada tahun 1979 ini pun diadakan sebagai bentuk permohonan kepada dewa-dewa hindu agar penduduk mendapatkan panen yang berlimpah dan tanamannya bebas dari hama.
Ribuan layang-layang berbagai ukuran dapat terlihat memenuhi langit pantai Padang Galak Sanur selama festival berlangsung. Terdapat dua jenis layang-layang yang dikenal oleh masyarakat Bali, yakni bentuk layangan tradisional dan kreasi baru yang lebih modern. Layangan tradisional masyarakat Bali memiliki tiga bentuk, yakni :
- Bebean dengan bentuk seperti ikan besar yang memiliki 10 sudut.
- Pecukan yang memiliki 4 sudut dan bentuknya sedikit menekuk.
- Janggan dengan bentuk seperti burung dengan ekor yang panjang.
Ketiganya selalu diterbangkan dengan dilengkapi dengan gaungan yang akan mengeluarkan bunyi-bunyian saat diterbangkan. Selain bentuk tradisional ada juga layangan bentuk kreasi dengan model yang lebih modern.
Ribuan layangan berbagai ukuran, mulai dari ukuran normal hingga 10 meter ini diterbangkan oleh ratusan orang yang terbagi dalam beberapa kelompok. Nantinya, para juri akan menerbangkan layangannya serta berapa lama mereka dapat menerbangkan layangan ini mengikuti arah angin. Kemeriahan festival ini pun tidak dilewatkan oleh warga Bali serta para wisatawan yang tengah berlibur di Bali. Bahkan ada juga wisatawan yang sengaja pergi ke Bali untuk bisa menyasikan festival ini secara langsung. (raw)