Sudden Infant Death Syndrome

Sudden Infant Death SyndromeSetiap orang yang mendengar istilah Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian mendadak, pasti merasa sindrom ini sangatlah menakutkan. Hal ini memanglah benar, karena sindrom ini sudah menimbulkan banyak sekali korban. Umumnya sindrom ini terjadi pada anak berusia di bawah 1 tahun, dan menyebabkan anak meninggal begitu saja tanpa adanya tanda apapun. Sebegitu menakutkannya sindrom ini, membuat orangtua berusaha mencegah anak mereka mengalaminya dengan melakukan konsultasi kesehatan anak secara rutin pada dokter anak.

Anak yang mengalami SIDS umumnya meninggal saat dalam kondisi tidur. Hal inilah yang menyebabkan orangtua mengalami shock saat mengetahui anaknya telah meninggal. Karena, pada saat orangtua menidurkan anak kesayangan mereka, tidak ada satupun tanda yang menunjukkan bahwa anak tersebut sedang sakit. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya sindrom ini pada seorang anak. Namun, tetap saja tidak diketahui penyebab pasti dari terjadinya sindrom ini.

Meskipun begitu, beberapa penelitian sudah memberikan hasil yang sangat bermanfaat agar anak kita terhindar dari sindrom mematikan ini. Penelitian dari Children’s Hospital Boston menunjukkan bahwa anak yang meninggal akibat sindrom ini memiliki ketidakteraturan pada sistem serotonin otak, dan mengakibatkan suhu tubuhnya tidak stabil. Kerusakan pada sistem otak ini, bisa terjadi sejak masih berada dalam kandungan akibat adanya cacat dalam janin.

Selain masalah cacat pada janin, anak yang lahir prematur (kurang dari 37 minggu) atau memiliki berat badan yang kurang juga lebih rentan terkena SIDS. Hal ini disebabkan karena daya tahan tubuh yang lemah, dan sistem organ tubuh bayi yang belum sempurna. Karena itulah, ibu yang sedang mengandung diharapkan untuk menjaga berbagai makanan yang dikonsumsinya agar kebutuhan gizi terpenuhi. Selain itu, hindari berbagai makanan atau zat apapun yang meningkatkan risiko cacat pada janin, seperti rokok atau alkohol. Hal ini akan membantu janin dapat berkembang dengan baik dan sehat, sehingga kondisi bayi yang dilahirkannya pun akan dalam kondisi sehat.
Bagi orangtua yang masih khawatir akan sindrom ini, bisa coba mengatasinya dengan beberapa cara berikut ini:

  • Jangan meletakkan berbagai benda disekitar bayi ketika tidur, yang beresiko akan menimpa bayi dan membuatnya sulit bernafas
  • Tidurkan bayi dalam kondisi terlentang
  • Letakkan boks bayi di lokasi yang dekat dengan orangtua, agar orangtua dapat segera mengatasi ketika bayi mengalami kesulitan bernafas.
  • Berikan ASI eksklusif 6 bulan

Berbagai cara di atas tidak benar-benar menghilangkan resiko bayi mengalami sindrom ini, namun setidaknya dapat mengurangi resiko tersebut. (Yv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.